untukmengantisipasi pagebluk covid-19 di bumi Nuswantoro 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
sabdopandhito ratu mring sliramu dadyo sisihanku mugi Gusti nglilani tresnaku bakal ginowo mati dadi liwung atiku nalikane sepisan ketemu wong bagus dadi laku, nggodho ati rinten siang dalu kiburban jiwo rogo, ngundang roso tumetesing kalbu lir nguyahi segoro, datan biso ngluluhke atimu
LirikLagu dan Chord Gitar Senja - Ratu Aulia. Santi Florensia Sitorus, Jurnalis · Kamis 21 Juli 2022 00:30 WIB. Ratu Aulia. (Foto: Instagram/@ratuaulia01_) JAKARTA - Lirik lagu dan chord gitar "Senja" yang dipopulerkan Ratu baru saja dirilis. Lewat single keduanya ini dia berbagi cerita soal kegagalan bercinta dan patah hati yang pernah
Lirik"Ratu Di Hatiku" dari T.R.I.A.D ini dipublikasikan pada tanggal 25 Agustus 2011 (11 tahun yang lalu) dan diciptakan oleh Ahmad Dhani.Lagu ini ada di dalam album Istimewa yang didistribusikan oleh label Keci Music. Berikut cuplikan syair nyanyian / teks dari lagunya: "ku cinta kamu sampai mati / pernah aku menangisi wanita / takkan pernah ada wanita yang bisa / menggantikan kamu di hatiku
.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sabdo Pandito Ratu tan keno wola wali, satu rangkaian kta yang sering menjadi salah satu pegangan orang jawa yang masih mengakui kejawaannya. Karna dewasa ini telah banyak orang jawa tapi hanya sekedar lahir dan tinggal ditanah jawa. Tak pernah mengakui, memahami apalagi menjunjung tinggi kejawen. Sebelumnya mungkin perlu saya luruskan, yang saya maksut "kejawen" bukanlah sebuah aliran yang sering dianggap sudah tak berlaku ataupun malah dianggap sesat, Kejawen bagi saya adalah pandangan hidup yang dimiliki oleh orang2 jawa terdahulu, yang lebih mengedepankan nilai2 luhur kepribadian yang sejatinya memandang jauh kedepan dan cenderung berhati_hati dalam bertindak, bisa menempatkan obyek, subyek , tempat serta waktu yang tepat papan nggo papan. selalu lembah manah, andap asor atau dalam agama Tawadhu' . Ya walau harus diakui sbagian orang sering membenturkan antara ajaran agama dengan falsafah jawa, tapi bagi saya sbenarnya perbedaan hanya pada istilah tapi pada intinya sama. Kembali pada Topik bahasan, Sabdo Pandito Ratu bisa diartikan dalam dua versi yaitu ungkapan itu untuk diri sendiri atau secara umum. UNtuk diri sendiri ini bisa berarti SABDO PANDITO RATU TAN KENO WOLA-WALI, itu artinya, bahwa kita gak boleh MENCLA-MENCLE, kalau mau di hormati seperti PANDITO RATU, orang itu akan dihormati karena perilaku yang tercermin dari kata2nya, karna dari tutur kata kita bisa menilai seseorang. secara umum Sabdo perkataan, PANDITO orang suci dimana kata2 orang suci itu pasti terjadi Ratu penguasa perkataan penguasa itu menjadi dasar hukum rakyatnya yang harus dipatuhi. Namun yang menjadi permasalahan adalah dewasa ini yang dianggap pandito dan ratu adalah orang orang yang sebenarnya tak mempunyai kapasitas sebagai pandito dan ratu, karna yang dianggap pandito tak lain hanya media masa yang tak lagi menjadi suara kbenaran, melainkan penyampai pesan para pencari kekuasaan yang melahirkan ratu2 picik. Kekisruhan dan keadaan negeri yang kacau sekarang ini karna kita telah kehilangan Sabdo dari Pandito dan Ratu yang memang benar2 mempunyai kapasitas sbagaimana mestinya. seperti yang kita lihat dewasa ini masyarakat bawah telah kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah yang disebabkan karna adanya sabdo dari orang2 yang dianggap ratu oleh orang2 yang tak mengerti karna telah dicekoki oleh kata2 pandito yang hanya mencari materi. demikian sedikit tulisan sbagai ungkapan hati saya, yang saya coba rangkai dengan segala keterbatasan saya dengan harapan semoga ada pembaca yang berkenan memberi tambahan ilmu wawasan kepada saya. Lihat Filsafat Selengkapnya
”SURO DIRO JAYANINGRAT LEBUR DENE PANGASTUTI” NYOWO GADUHAN ! BONDO TITIPAN ! PANGKAT SAMPIRAN ! SUGIH TANPO BONDO ! DIGDOYO TANPO AJI ! NGLURUG TANPO BOLO ! MENANG TANPO NGASORAKE MUSUH ! ”HENENG HENING HENUNG IKU MAHANANE DADI” “JALMO LIPAT SEPRAPAT TAMAT”
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di berbagai daerah Indonesia, umumnya raja, sultan, pemimpin adat, pemangku adat memiliki kesamaan pendapat dan tata cara hayati dan nurani serta kriteria umum yang bijak bestari dari seorang pendahulu kita di Indonesia, lebih mengedepankan nilai-nilai luhur & cenderung berhati-hati dalam bertindak dan berbuat, karena segala sesuatunya selalu terlebih dahulu dipikirkan, dipertimbangkan lalu diputuskan. Pada saat ini di era Globalisasi dan millennial serta Informasi, tidak sedikit juga kelompok yang sudah sangat mengabaikan dalam mengedepankan nilai-nilai luhur & cenderung tidak berhati-hati dalam betutur kata menyampaikan pemikiran, bertindak atau berbuat. Orang Jawa dahulu termasuk dari berbagai etnis suku bangsa Indonesia, umumnya tidak grusa-grusu, asal omong dan dia bisa menempatkan/memposisikan diri pada kawasan interaksi serta waktu yang tepat dan senantiasa dalam tutur bahasa sangat santun komunikatif Pandito Ratu diambil dalam kalimat utuhnya "Sabdo Pandito Ratu tan keno wola wali" artinya dalam bahasa Indonesia adalah "Perkataan Raja/Penguasa menjadi dasar hukum yang wajib dipatuhi dan dilarang mencla-mencle kalau ingin dihormati." Orang akan dihormati sebab konduite yang tercermin dari kata-pungkasnya seseorang serta realisasi kenyataan dari perkataannya, sebab biasanya dari kata kata dan kalimat, kita bisa menilai karakter dan watak pribadi ini, banyak orang menjadi atau sebagai jabatan pemimpin, yang sebenarnya tak memiliki kapasitas sebagai Pandito & Ratu. Malah kebanyakan sebagai sosok tokoh penyampai pesan dari para pencari kekuasaan dan para pencari kenyamanan yang berperan sebagai tokoh-tokoh publik yang licik dan picik. Permasalahan serta semerawut-kisruhnya kondisi Indonesia saat ini terjadi didalam berbagai lini simpul kemasyarakatan serta simpul yang dipercayakan, karena kita telah kehilangan nilai nilai luhur Sabdo dan Pandito Ratu. Para Ulama dipersekusi dan difitnah secara keji, agama yang mengajak kebenaran dan kebaikan serta keselamatan dunia dan akhirat di intoleransi dan dihujat oleh sekelompok kekuasaan dengan cara ketidak benaran, kesalahan dan Kecurangan, saat ini disanjung sanjung dalam sebuah proklamir kepalsuan yang direkayasa dengan segala bentuk dan cara dalam kelompok tertentu. 1 2 Lihat Kebijakan Selengkapnya
lirik lagu sabdo pandito ratu